Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini menyampaikan hasil penelitian yang mengkhawatirkan mengenai kondisi ketahanan pangan di Papua. Temuan BRIN menunjukkan bahwa tingkat ketahanan pangan di berbagai wilayah Papua masih sangat rentan terhadap berbagai faktor, mulai dari geografis, infrastruktur, hingga sosial ekonomi. Kondisi ini memerlukan perhatian serius dan intervensi strategis dari berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan bagi seluruh masyarakat Papua.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kerentanan ketahanan pangan di Papua adalah kondisi geografis yang menantang. Topografi pegunungan yang curam, keterbatasan aksesibilitas, dan jarak antar wilayah yang jauh menyulitkan distribusi pangan secara merata dan efisien. Infrastruktur transportasi yang belum memadai juga menjadi kendala besar dalam memastikan pasokan pangan yang stabil dan terjangkau. Akibatnya, harga bahan pokok di beberapa wilayah pedalaman Papua seringkali melambung tinggi, jauh di atas rata-rata nasional.
Selain faktor geografis dan infrastruktur, aspek sosial ekonomi juga turut berkontribusi pada kerentanan ketahanan pangan. Tingkat kemiskinan yang masih tinggi di beberapa wilayah Papua membatasi daya beli masyarakat terhadap pangan yang bergizi. Selain itu, praktik pertanian tradisional yang masih dominan dan keterbatasan akses terhadap teknologi pertanian modern juga mempengaruhi produktivitas pangan lokal. Perubahan iklim juga menjadi ancaman nyata bagi sektor pertanian di Papua, dengan potensi terjadinya gagal panen akibat cuaca ekstrem.
Penelitian BRIN menekankan perlunya intervensi yang komprehensif dan terintegrasi untuk mengatasi masalah kerentanan ketahanan pangan di Papua. Pengembangan infrastruktur transportasi yang memadai, seperti pembangunan jalan dan jembatan, menjadi krusial untuk memperlancar distribusi pangan. Investasi dalam sektor pertanian, termasuk penyediaan bibit unggul, pelatihan petani, dan penerapan teknologi pertanian yang tepat guna, juga sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pangan lokal.
Selain itu, program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan juga berperan penting dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi dalam merancang dan melaksanakan kebijakan yang berpihak pada peningkatan ketahanan pangan di Papua, dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan kebutuhan spesifik setiap wilayah.